Dzikrul Maut (Mengingat Kematian)
Oleh : Mukti Ali, S.Pd.I
Disampaikan di SMA TRIMURTI SURABAYA
الْحَمْدُ
للهِ الَّذِى خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ
اَحْسَنُ عَمَلاً. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ شَهَادَةً تُنْجِى قَائِلَهَا مِنَ النِّيْرَانِ, وَاَشْهَدُ اَنَّ
سَيِّدِنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً
لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى
اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ الله, اُوْصِيْكُمْ
وَاِيَّايَ بِتَقْوَالله فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى يَا
اَيُّهَاالَّذِيْنَ اَمَنُوْا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ
اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. وَمَا الْحَيَوةَ الدُّنْيَا إِلاَّ لَعِبٌ
وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُ اْلأَخِرَةِ خَيْرٌ لِلَّذِيْنَ يَتَّقُوْنَ أَفَلاَ
تَعْقِلُوْنَ
Hadirin sidang sholat jum’ah
rahimakumullah.
Pada kesempatan yang berbahagia ini
marilah kita senantiasa meningkatkan kualitas ketaqwaan kita kepada Allah swt. dalam
arti taqwa yang sesungguhnya yakni melaksanakan semua perintah-Nya dan berusaha
menjauhi semua larangan-Nya.
Hanya dengan ketaqwaan kepada Allah
menghantarkan manusia untuk memperoleh kebahagian di dunia dan di akherat.
Dan segenap puja dan puji senantiasa kita
haturkan kepada Allah swt. atas nikmat waktu dan nikmat kesempatan yang
diberikan Allah kepada kita, sehingga kita dapat melaksanakan ibadah Sholat
Jum’ah dalam keadaan sehat wal afiat, dan dalam keadaan Iman dan Islam. Karena
betapa orang yang tidak diberikan kesempatan mulia ini disebabkan banyak permasalahan
baik dikarena sakit, maupun karena Kematian telah menjemputnya.
Akhir – akhir ini kita sering disuguhkan
dengan berita tentang kematian, baik kematian karena penyakit maupun kematian
karena kecelakaan lalu lintas yang menelan banyak korban. Berita terkini adalah
jatuhnya pesawat shukoi superjet 100 yang tidak sedikit korbannya yang hingga
detik ini belum diketahui jumlahnya.
Hadirin sidang Sholat Jum’ah yang
dirahmati Allah.
Kematian adalah
sebuah keniscayaan yang tidak dapat kita hindari, semua makhluk yang bernyawa
pasti akan mengalaminya. Kematian merupakan sunnatullah dan Kematian tidak akan
menjemput manusia sebelum ia sampai pada ajal yg telah ditentukan Allah
untuknya. Itulah yg disebut takdir.
Allah berfirman :
وَلِكُلِّ
أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا
يَسْتَقْدِمُونَ
“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu;
maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang
sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya”. QS. Al A’raf: 34.
Dan kematian bisa menjemput siapapun, di
manapun, kapanpun, dan di manapun kita berada, sehebat apapun benda yang
melindungi kita dan secanggih apapun peralatan yang ada.
أَيْنَمَا
تَكُونُوا يُدْرِكْكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ
“Di mana pun kamu berada, pastilah akan
dicapai oleh maut sekalipun kamu di benteng yang tinggi lagi kokoh”. Annisa Ayat
: 78
Hadirin sidang Sholat Jum’ah yang
dirahmati Allah.
Seharusnya setiap kejadian yang menimpa
manusia dapat dijadikan sebuah pelajaran berharga bagi orang - orang yang masih
diberikan kesempatan hidup di muka bumi ini dengan memperbanyak amal sholeh.
Karena dengan mengingat kematian di samping menghapus dosa juga akan menambah
kezuhudan (kehati-hatian) kita dalam berbuat di dunia ini.
Rosulullah SAW bersabda :
اَكْثِرُوا مِنْ ذِكْرِ الْمَوْتِ فَإِنَّهُ يُمَحِّصُ الذُّنُوْبَ
وَيُزْهِدُ الدُّنْيَا.
”Perbanyaklah mengingat kematian, Sebab
yang demikian itu akan menghapuskan dosa, dan menyebabkan timbulnya kezuhudan
di dunia.”
Dalam Hadits yang lain Rosulullah SAW
bersabda :
اكْيَسُ النَّاسِ اَكْثَرُهُمْ ذِكْرًا لِلْمَوْتِ وَاَشَدُّهُمْ
اِسْتِعْدَادًا لَهُ اُوْلَئِكَ هُمُ اْلاَكيَاسُ ذَهَبُوْا بِشَرَفِ الدُّنْيَا
وَكَرَامَةِ اْلاَخِرَاةِ. (ابن ماجة)
”Secerdik-cerdik manusia adalah yang
terbanyak ingatanya kepada kematian, serta yang terbanyak persiapanya
menghadapi kematian itu. Mereka itulah orang-orang yang benar-benar cerdik. Dan
mereka akan pergi ke alam baka dengan memba wa kemulian dunia serta kemuliaan
akhirat.” (HR Ibnu Majah).
Namun, kenyataannya semua peristiwa
tentang kematian yang ada tidak membuat manusia semakin baik, semakin hati –
hati dalam berbuat. Keserakahan semakin merajalela,koruptor bukan berkurang
tapi semakin bertambah, kecurangan dan ketikadilan adalah bukti dari tidak
berfungsinya Dzikrul Maut di kalangan ummat Islam.
Banyak hal yang menyebabkan manusia lupa
akan kematian, salah satunya yaitu karena pesona dan keindahan yang ditawarkan
oleh kehidupan dunia, atau karena tidak adanya iman dalam diri manusia akan
adanya kehidupan akhirat yang jauh lebih penting dan lebih baik dari kehidupan
dunia ini :
Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat al-An’Aam
ayat 32
وَمَا
الْحَيَوةَ الدُّنْيَا إِلاَّ لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُ اْلأَخِرَةِ
خَيْرٌ لِلَّذِيْنَ يَتَّقُوْنَ أَفَلاَ تَعْقِلُوْنَ
Artinya: ““Dan Tiadalah kehidupan dunia
ini, selain dari main-main dan senda gurau belakadan sungguh kampung akhirat
itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? “
Setidaknya ada 4 hikmah bisa kita petik
dari sebuah peristiwa KEMATIAN
Pertama, bahwasanya Dzikrul Maut atau mengingat
kematian akan menghapus dosa yang kita lakukan
Kedua, Menjadikan manusia lebih berhati – hati dalam berbuat di muka bumi
ini, Sehingga bentuk kecurangan akan terkikis habis dari muka bumi ini.
Ketiga, dengan mengingat kematian akan menjadikan manusia senantiasa
melakukan yang terbaik demi kehidupan dunia dan demi kehidupan akhiratnya.
Keempat, dan dengan mengingat kematian manusia akan senantiasa
memohon dan berdo’a kepada Allah, agar saat Allah mengambil nyawanya dia Mati
dalam keadaan HUSNUL KHOTIMAH serta memohon agar diberikan keselamatan dan
kebahagiaan di dunia dan di akhirat . Amien ya Rabbal ‘Alamien…….
اَعُوْذُ
بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بسم الله الرحمن الرحيم قُلْ إِنَّ
الْمَوْتَ الَّذِى تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَقِيْكُمْ ثُمَّ
تُرَدُّوْنَ إِلَى عَلِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَدَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ
تَعْمَلُوْن. بَارَكَ اللهُ لِى وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيمْ. وَنَفَعَنِى
وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الذِّكْرِ الْحَكِيمْ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى
وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيمْ. وَقُلْ رَبِّ
اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.